Tekanan dapat mempengaruhi stabilitas kimia obat dengan mempengaruhi laju reaksi degradasi dan pembentukan produk sampingan. Obat yang sensitif terhadap tekanan tinggi atau rendah mungkin mengalami perubahan dalam struktur kimia atau kecepatan degradasi ketika terpapar tekanan ekstrem. Misalnya, pada tekanan tinggi, reaksi kimia tertentu dapat terjadi lebih cepat, yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas atau efektivitas obat. Oleh karena itu, pemantauan dan pengendalian tekanan selama produksi dan penyimpanan sangat penting untuk menjaga stabilitas kimia dan efektivitas obat.
Tekanan dapat mempengaruhi formulasi obat, terutama dalam proses pembuatan tablet atau kapsul. Tekanan tinggi selama kompresi tablet dapat mempengaruhi densitas, kekuatan tekan, dan disintegrasi tablet. Tekanan yang tidak tepat dapat menyebabkan tablet pecah atau tidak larut dengan baik, mempengaruhi pelepasan dan ketersediaan hayati obat. Penyesuaian tekanan selama proses pembuatan formulasi dapat memastikan tablet memiliki kekuatan mekanik dan karakteristik disintegrasi yang diinginkan.
Tekanan atmosfer selama pengepakan dan penyimpanan obat dapat mempengaruhi stabilitas fisik dan kimia produk obat. Tekanan tinggi atau rendah dalam kemasan vakum dapat membantu mencegah reaksi oksidasi atau pengendapan, menjaga kualitas dan umur simpan obat. Sebaliknya, tekanan atmosfer yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada kemasan, mempengaruhi integritas dan stabilitas produk. Desain kemasan dan kondisi penyimpanan harus mempertimbangkan tekanan lingkungan untuk memastikan efektivitas obat tetap terjaga.
Tekanan dapat mempengaruhi penyerapan dan distribusi obat dalam tubuh. Misalnya, dalam aplikasi transdermal, tekanan dapat mempengaruhi penetrasi obat melalui kulit dengan memodifikasi struktur dan permeabilitas lapisan kulit. Tekanan juga dapat mempengaruhi aliran obat dalam sistem pembuluh darah, mempengaruhi distribusi obat ke berbagai jaringan. Pemahaman tentang bagaimana tekanan mempengaruhi proses ini membantu dalam merancang formulasi obat yang optimal untuk aplikasi klinis yang efektif.